Era Digital bagi Anak...
Anak-anak kita hidup di era digital, berbagai media elektronik dan media cetak sangat mudah untuk diakses bagi anak, ada televisi 24 jam dengan cahnnel nasional dan internasional, ada internet yang bisa dikoneksikan di rumah ataupun warnet, ada play station dan game online yang siap dikunjungi 24 jam dan lain sebagainya. Tapi sayang tidak sedikit dari media-media tersebut mengandung unsur pornografi yang tersembunyi ataupun yang secara terang-terangan. Oleh sebab itu sebagai orang tua sebaiknya melakukan pendampingan atau pengontrolan ketika anak sedang berhadapan dengan media elektronika.
Mengapa pada anak lebih menyenangi games yang ada di play station ataupun game online dan anak akan betah duduk berjam-jam di depan layer. Mark griffiths dari nottingham trent university memberikan gambaran tentang games abad 21, diantaranya : pemain bisa memilih karakter apa saja yang diinginkannya (sekalipun tidak ada di dunia nyata), gambar yang dihasilkna lebih realistis, memerlukan ketrampilan yang kompleks dan cekatan yang tinggi (lebih menantang). Akibatnya ketika anak dapat menjadi pemain maka anak akan memperoleh kepuasan psikologis (dibandingkan tahun ’80-an) dan tingkat kecanduan yang lebih besar, ini bisa di cek bila anak bermain games 15 jam/minggu maka anak akan mengalami kecanduan pathologis.
Sedangkan dampak negatif games bagi fisik anak adalah : RSI (Repetitive Strain Injury) dimana anak akan mengalami peradangan pada jari tangan karena posisi jari tangan yang stagnan, selain itu anak akan mengalami nyeri tulang belakang karena posisi duduk yang menetap. Pada akhirnya, RSI bisa berkembang menjadi kecacatan. Sinar biru akan megikis lutein pada retina mata yang dapat mengakibatkan degenerasi makula. Nintendo epilepsi adanya serangan mendadak pada permainan di games yang ditimbulkan oleh kilatan cahaya dengan pola tertentu atau sinar merah kuat yang akan dikirim ke otak melalui retina mata yang akan menyebabkan kejang pada anak yang sedang bermain games atau anak yang sedang duduk menonton di sebelahnya. Menurut Prof. Graham Harding, ada empat permainan yang banyak memicu epilepsi adalah : Mega Man X, Super Mario Sunshine, Metroid Prime, Mario kart : Double Dash (http://www.aston.ac.uk/about/news/release/2004/april/040423.jsp).
Sebenarnya apa yang MEREKA inginkan terjadi pada anak-anak kita? Pertama, anak adalah pasar masa depan (future market) dan pecandu pornografi sumur hidup. Kedua, anak dan remaja kita memiliki mental model porno yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja. Ketiga, kerusakan otak permanent (visual crack cocain). Adapun ciri-ciri anak yang telah kecanduan pornografi antara lain: mudah haus dan tenggorokan kering, sering minum, sering buang air kecil, sering berkhayal, sulit konsentrasi, sering bermain PS dan internet dalam waktu yang lama, prestasi akademis menurun, hanya bermain dengan teman atau kelompok yang “itu-itu” saja, berperilaku aneh seperti: kancing baju sampai atas, rambut gondrong, dan lain-lain.
Dalam hal ini peran orang tua sangatlah penting, tidak sedikit orang tua yang lalai dalam memantau perkembangan anaknya ataupun hanya pasrah dengan keterlibatan anak yang cukup jauh dalam mengenal media elektonik. Mengetahui dan memahami tahapan perkembangan anak adalah kunci utama dalam mendidik anak. disamping itu ada pula factor lain yang dapat dilakukan bagi orang tua antara lain : mempunyai waktu yang cukup dengan anak (gaya hidup yang padat lahir batin), mengajarkan agama dan mengontrol penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, tanggap terhadap perkembangan teknologi sehingga dapat menyaring program-program yang sesuai dengan usia ank, serta tidak lupa untuk berkomunikasi yang baik dan benar dengan anak dan remaja. Demikian pula ketika anak benar-benar telah kecanduan dengan aneka program menarik di internet maka sebagai orang tua sebaiknya mengetahui situs-situs pemblokir diantaranya : www.familyconnect.com, www.netnanny.com, www.surfwatch.com, www.wizguard.com, www.csm-usa.com/product/proxy, www.cyberpatrol.com, www.akrontech.com,
0 comments:
Post a Comment